Sayap sayap sang pengantar pesan menutupi kesadaranku
Pelukannya seperti cengkraman malam pada bumi,
Erat dan pasti.
Wajahnya yang berduka meneguhkan hatiku
Tapi tubuh dan jiwa ini tak mampu bertahan,
hanya mampu ditentramkan dalam keheningan
Saat kegelapan sepenuhnya melindungiku,
Aku tak lagi sadarkan diri.
Cahaya mata malam dilangit membenturkan aku pada kenyataan.
Saat Terbangun dan tersadar, Aku sendirian lagi. . . .
Saat Satu persatu kunang kunang memadamkan kedipannya
Aku mulai melangkah, Sunyi tanpamu. . .
namun aku tahu harus terus melangkah....
dirimu menjauh sejauh yang kamu mau. . .
dari kenangan akan cinta kita
aku ditinggalkan walaupun tak ingin ditinggalkan..
di langit''gemintang bersinar menantang gerimis yang turun
disitulah aku menunggumu......sayang hujan turun lagi.
dimanakah dirimu.......?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar