Selamat Datang

Terima kasih saya ucapkan kepada siapa saja yang sudah kunjung ke blog ini, mudah - mudahan blog ini dapat memberikan manfaat kepada saudara - saudari sekalian

salam ........france lamenmior

Jumat, 01 April 2011

Golongan Darah ABO

Golongan Darah
Sebelum lahir,molekul protein yang ditentukan secara genetik disebut antigen, antigen ini muncul dipermukaan membran sel darah merah. Antigen ini, tipe A dan tipe B bereaksi dengan antibody pasangannya,yang mulai terlihat sekitar 2 sampai 8 bulan setelah lahir.
1. Karena reaksi antigen-antibodi menyebabkan aglutinasi ( penggumpalan) sel darah merah, maka antigen disebut aglutinogen dan antibodi pasangannya disebut aglutinin
2. Seseorang mungkin saja tidak mewarisi tipe A dan tipe B atau hanya mewarisi salah satunya, atau bahkan keduanya sekaligus.


Klasifikasi golongan darah ABO ditentukan berdasarkan ada tidaknya aglutinogen ((antigen tipe A dan tipe B ) yang ditemukan pada permukaan eritrosit dan aglutinin (antibodi) anti-A dan anti-B, yang ditemukan dalam plasma.
1. Darah golongan A mengandung aglutinogen tipe A dan aglutinin anti-B
2. Darah golongan B mengandung aglutinogen tipeB dan aglutinin anti-A
3. Darah golongan AB mengandung aglutinogen tipe A dan tipe B,tetapi tidak mengandung aglutinin anti-A atau anti-B
4. Darah golongan O tidak mengandung aglutinogen, tetapi mengandung aglutini anti-A dan aglutini-B
Penggolongan darah penting dilakukan sebelim transfusi darah karena pencampuran golongan darah yang tidak cocok menyebabkan aglutinasi dan destruksi sel darah merah.
1. Dalam teknik slide biasa untuk penggolongan darah ABO, dua tetes darah yang terpisah dari orang yang akan diperiksa golongan darahnya diletakan pada sebuah slide mikroskop
2. Setetes serum yang mengandung aglutinin anti-A ( dari darah golongan B ) diteteskan pada salah satu tetes darah,sedangkan tetes serum yang mengandung aglutinin anti-B ( dari darah golongan A ) diteteskan pada tetes darah lainya.
a. Jika serum anti-A menyebabkan aglutinasi pada tetes darah,maka individu tersebut memiliki aglutinogen tipe A ( golongan darah A )
b. Jika serum anti-B menyebabkan aglutinasi, individu tersebut memiliki aglutinogen tipe B ( golongan darah B )
c. Jika kedua serum anti-A dan anti-B menyebabkan aglutinasi induvidu tersebut memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B ( golongan darah AB )
d. Jika kedua serum anti-A dan anti-B tidak mengakibatkan aglutinasi,maka individu tersebut tidak memiliki aglutinogen ( golongan darah O )

Tranfusi darah
a. Saat transfusi darah diberikan,plasma donor akan diencerkan oleh plasma resipien, sehingga aglutinin donor tidak dapat menyebabkan aglutinasi
b. Walaupun demikian,aglutinogen pada sel donor penting untuk transfusi. Jika golongan darah donor berbeda dengan golongan darah resipien,maka aglutinin dalam plasma resipien akan mengaglutinasi
c. Reaksi transfusi disebabkan oleh aglutinasi sel darah merah donor:
a. Aliran darah dalam pembuluh darah kecil terhalang oleh gumpalan sel
b. Hemolisis ( ruptur) sel darah merah menyebabkan terlepasnya hemoglobin kedalam aliran darah
c. Hemoglobin yang terbawa ketubulus ginjal mengendap,menutup tubulus dan mengakibatkan ginjal tidak berfungsi
d. Donor universal, golongan O disebut donor universal karena golongan O tidak memiliki aglutinogen untuk diaglutinasi sehingga dapat diberikan pada resipien manapun,asalkan volume transfusinya sedikit.
e. Resipien universal, golongan darah AB disebut resipien universal karena individu dengan golongan darah AB tidak memiliki aglutinin dalam plasma sehingga dapat menerima eritrosit donor apapun.

Sistem Rh
Adalah kelompok antigen lain yang diwariskan dalam tubuh manusia. Sistem ini ditemukan dan diberinama berdasarkan Rhesus monyet. Antigen RhD adalah antigen terpenting dalam reaksi imunitas tubuh.
a. Jika faktor RhD ditemukan, individu yang memilikinya disebut Rh positif. Jika faktor tersebut tidak ditemukan maka individunya disebut Rh negatif. Individu dengan Rh positif lebih banyak dari pada Rh negatif.
b. Sistem ini berbeda dengan golongan ABO di mana individu ber-Rh negatif tidak memiliki aglutinin anti-Rh dalam plasmanya
c. Jika seseorang dengan Rh negatif diberikan darah ber-Rh positif maka aglutininya anti-Rh akan diproduksi. Walau tranfusi awal tidak membahayakan, pemberian darah Rh positif selanjutnya akan mengakibatkan aglutinasi sel darah merah donor.
d. Eritoblastosis fetalis atau penyakit hemolisis pada bayi baru lahir,dapat terjadi setelah kehamialnan pertama ibu ber-Rh negatif dengan janin ber-Rh positif
a. Pada saat lahir ( atau abortus spontan atau induksi), ibu akan terpapar beberapa antigen Rh positifjanin sehingga ibu akan terbentuk antibodi untuk menolak antigen tersebut
b. Jika antibodi lawan faktor Rh telah diproduksi ibu maka pada kehamilan selanjutnya,antibodi tersebut akan menembus plasenta menuju aliran darah janin dan menyebabkan hemolisis sel darah merah janin. Bayi yang mengalaminya akan terlahir dengan anemia
c. Pencegahan. Jika ibu ber-Rh negatif mendapat injeksi antibodi berlawanan dengan faktor Rh positif dalam waktu 72 jam setelah melahirkan,keguguran,atau setelah abortus janin ber-Rh positif, maka antigen tidak akan teraktivasi. Ibu tidak akan memproduksi anyibodi lawannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar